Beranda Anies Baswedan Kenapa Daya Kritis Publik yang Rendah Jadi Ancaman Besar bagi Wadah Politik...

Kenapa Daya Kritis Publik yang Rendah Jadi Ancaman Besar bagi Wadah Politik Anies Baswedan?

Kenapa Daya Kritis Publik yang Rendah Jadi Ancaman Besar bagi Wadah Politik Anies Baswedan
Kenapa Daya Kritis Publik yang Rendah Jadi Ancaman Besar bagi Wadah Politik Anies Baswedan

Sepekan – Anies Baswedan berencana membuat wadah baru untuk menghimpun kekuatan gerakan perubahan agar tetap tumbuh dan berkembang. Wadah baru yang digagas dalam bentuk ormas atau partai politik. Namun, ada tantangan yang perlu dihadapi sebelum mendirikan wadah baru tersebut.

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. M. Wil Jandra, M.Ag, mengatakan, salah satu tantangan antara lain adalah masyarakat yang masih rendah daya kritisnya dan kecerdasannya terbatas. Secara umum, kondisi masyarakat masih mudah diberi iming-iming.

Menurut dia, masyarakat sering lari ke sana-sini, mencari siapa yang memberi. Tak heran ada yang berpendapat bahwa siapa yang banyak uang yang bisa menjadi pemimpin. “Kalau tidak ada uang, tidak bisa menjadi pemimpin. Begitu kira-kira,” katanya, Jumat, 20 September 2024.

  Wadah Baru Anies Baswedan seperti UMNO di Malaysia?

Namun, kata dia, tantangan tersebut bisa diatasi. Anies dan tim, termasuk relawan Gerakan Perubahan bisa memupuk daya kritis dan kecerdasan masyarakat melalui edukasi-edukasi. “Intinya daya kritis dan tingkat pengetahuan yang terbatas perlu diatasi,” tegasnya.

“Memang, tantangan ini besar. Insyaallah dengan tekad yang sama untuk mencerdaskan bangsa, bisa mengatasinya,” imbuh Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta ini.

Selain tantangan, tentu ada peluang jika Anies mendirikan partai politik. Peluangnya begitu besar. “Mengapa? karena masyarakat sudah memiliki kepercayaan terhadap Anies sebagai sosok pemimpin yang amanah, adil, berintegritas, dan transparan,” ungkapnya.

“Saya harus jujur mengatakan, dibandingkan dengan tokoh yang lain, Pak Anies berada di atas mereka,” tegasnya.

  Dosen di Utsunomiya University: Semoga Anies Baswedan Terus Berkontribusi untuk Kemajuan Indonesia

Prof Jandra menyebutkan, seorang pemimpin itu bukan karena berada di depan. Namun disebut pemimpin karena banyak yang mengikuti ide dan gagasannya. “Anies punya ide dan gagasan, dan itu dikuti banyak orang. Artinya itu peluang yang sangat besar,” jelasnya.

Menurut dia, kepercayaan dari publik ini merupakan modal sosial yang besar. Ke depan tinggal konsolidasi perlu dimatangkan. Jika benar-benar menjadi partai, di setiap provinsi harus dicari atau dibentuk sosok-sosok yang berintegritas sehingga partai benar-benar dipercaya rakyat.