Sepekan – Anies Baswedan hingga kini belum ada keputusan resmi terkait bentuk organisasi yang akan dibangun, baik dalam bentuk ormas atau partai. Namun yang jelas wacana ini terus mendapatkan perhatian publik.
Koordinator DPP Jaringan Relawan Nasional (Jarnas) Wilayah Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur, Fahmi Rosyadi, optimistis dukungan yang luas dari berbagai elemen masyarakat di berbagai daerah menjadi indikator kuat bahwa gerakan ini siap melangkah ke tahap yang lebih besar.
Menurut dia, Anies Baswedan hingga saat ini ia belum memutuskan secara pasti apakah gerakan tersebut akan berbentuk ormas atau berkembang menjadi partai politik. “Namun, pergerakan tersebut terus berkembang seiring dengan antusiasme publik,” katanya saat dihubungi Sabtu, 21 September 2024.
Belum lama ini, Tom Lembong, salah satu tokoh yang dekat dengan Anies, memberikan sinyal bahwa kemungkinan besar gerakan ini akan bermula dari sebuah ormas. “Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa ormas ini nantinya akan bertransformasi menjadi partai politik,” ungkapnya.
Alumni Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta ini mengungkapkan, saat silaturahmi di Yogyakarta, Anies menegaskan tidak mempersoalkan relawan atau simpatisan yang bergerak mendirikan partai. “Karena merupakan hak berserikat setiap warga negara,” katanya.
Aktivis KAHMI MPO ini mengungkapkan, hingga saat ini, sedikitnya lima partai yang digagas oleh relawan, dengan nama yang berbeda namun semuanya membawa semangat perubahan yang selama ini diusung oleh Anies. Beberapa inisiatif partai yang muncul dari gerakan relawan ini hadir dengan membawa nuansa perubahan dan pembaruan politik yang selaras dengan visi Anies.
Menurut Fahmi, bahkan ada wacana partai-partai bentukan relawan ini ke depan berkoalisi karena kesamaan visi perubahan yang digagas Anies. “Ada wacana seperti Koalisi Barisan Nasional yang dipimpin Partai Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO) di Malaysia,” jelasnya.
Koalisi tersebut merupakan gabungan berbagai partai yang memiliki visi dan misi sejalan. Hal ini juga bisa terjadi di Indonesia dalam konteks partai-partai baru yang terbentuk dari relawan Anies. “Anies menjadi tokoh sentral atau panglima tertinggi dari koalisi partai-partai yang dibangun oleh para relawan tersebut,” katanya.
“Namun, itu baru wacana. Keputusan tetap di Anies, kita samina wa athona (patuh dan mengikuti),” tegasnya.