Sepekan – Saat di Jepang, Anies Baswedan bertemu dengan banyak pihak. Salah satunya yakni dosen di School of International Studies, Utsunomiya University, asal Indonesia yakni Sugit Arjon.
Sugit mengaku pertemuan dengan suami Fery Farhati itu saat Anies selesai memberikan kuliah umum di Sophia University. Dalam pertemuan tersebut, dirinya dan Anies sempat ngobrol banyak hal.
“Pertemuan dengan pak Anies di Jepang alhamdulillah berlangsung dalam suasana hangat. Setelah kuliah umum beliau di Sophia University, saya diundang untuk makan malam bersama beliau, obrolan santai saja mengenai berbagai topik,” katanya saat dihubungi Minggu, 22 September 2024.
Setelah makan malam, dirinya juga sempat membuat video singkat bersama Anies mengenai pengalaman dirinya ketika menjadi Pengajar Muda. “Serta kegiatan-kegiatan saya setelah itu. Video itu yang beliau (Anies Baswedan) unggah di media sosial,” jelasnya.
Ia mengaku senang bisa kembali bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. “Senang dan bangga bisa bertemu, bersilaturahmi, dan belajar kembali dengan Pak Anies,” ujarnya.
Pengajar Muda Angkatan V
Di media sosial resminya, Anies Baswedan memang membagikan momen saat bertemu dengan Sugit Arjon di Jepang.
“Bangga bisa bertemu kembali dengan Sugit Arjon saat memberikan kuliah umum di Sophia University, Jepang. Sugit adalah Pengajar Muda Angkatan V. Dia pernah secara sukarela memilih mengabdi sebagai guru SD selama 1 tahun di Desa Bibinoi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Di tahun 2012-2013 masih belum ada listrik yg teratur dan belum ada sinyal telepon sama sekali. Sebuah desa terpencil di Maluku Utara,” kata Anies.
Mantan Rektor Universitas Paramadina itu menyampaikan, Sugit adalah salah satu contoh anak muda yang memiliki world class competence with grassroots understanding.
Menurutnya, Sugit adalah tipe anak muda Indonesia yang tahu kondisi akar rumput bangsanya, sanggup bekerja di daerah sulit, namun juga saat berada di arena internasional, dia sanggup berkompetisi di skala global.
Anies juga memuji akademik Sugit yang luar biasa. Mulai dari S1 dari Monash University, Melbourne, S2 dari University of Amsterdam, dan meraih gelar PhD dari Ritsumeikan University, Jepang. “Sugit kini menjadi dosen di School of International Studies, Utsunomiya University,” kata Anies.
Sebelumnya, lanjut Anies, Sugit juga pernah jadi guru SD di desa terpencil di Maluku Utara, dan kini dia bisa jadi dosen di negara maju seperti Jepang.
Menurutnya, ini adalah salah satu contoh anak muda yang mengabdi untuk bangsanya, di tanah airnya, serta tampil memesona di tanah asing. Ia menilai, hal tesebut sebuah perjalanan yang luar biasa dan menginspirasi.
“Kebetulan hari ini juga adalah kesempatan terakhir untuk menjadi Pengajar Muda XXVII, cek www.indonesiamengajar.org. Bergabunglah jadi Pengajar Muda. Kelak jadi anak muda Indonesia yang di masa mudanyapun sudah bisa berkata pada diri sendiri: I HAVE SERVED MY COUNTRY!,” ujarnya.