Beranda Anies Baswedan Bocoran Terbaru Tom Lembong Tentang Platform Baru Karya Anies Baswedan

Bocoran Terbaru Tom Lembong Tentang Platform Baru Karya Anies Baswedan

Bocoran Terbaru Tom Lembong Tentang Platform Baru Karya Anies Baswedan
Bocoran Terbaru Tom Lembong Tentang Platform Baru Karya Anies Baswedan

Sepekan – Publik terus menunggu perkembangan wadah baru, entah Ormas atau partai politik, yang rencananya akan dibentuk oleh Anies Baswedan. Terkait hal ini, Tom Lembong, orang dekat Anies Baswedan memberikan bocoran perihal update wadah baru tersebut.

Dalam acara Podcast Pedjuang, Tom Lembong menyatakan, terkait wadah baru tersebut masih dalam tahap diskusi tim internal tim Anies Baswedan. “Kalau saya pribadi, saya memprediksi beliau akan membuat semacam organisasi masyarakat (ormas). Ini hanya perasaan saya,” katanya, Kamis, 19 September 2024.

Mantan Menteri Perdagangan RI ini menyatakan, wadah baru berupa ormas maka bisa melayani dalam spektrum yang lebih luas. Orang yang sudah berafiliasi dengan partai pun bisa bergabung di sini. “Ormas itu inklusif, semua bisa bergabung,” imbuhnya.

Selain itu, dalam ormas biasanya tidak ada sentimen. “Tentu ada pertarungan gagasan dan ide, namun dalam ormas, hal tersebut bisa terjadi dalam suasana yang lebih adem. Ada adu gagasan, bahkan bentrok gagasan, tapi tetap dengan rasa hormat,” jelasnya.

  Fatsun Politik, Harapan Bangsa Selamat dari Cengkeraman Kekuasaan Uang

Menurut dia, berbicara tentang popularitas pribadi, rating Anies Baswedan saat ini adalah yang tertinggi sepanjang kariernya, bahkan melebihi saat Pilpres. Karena saat itu, Pilpres belum ada kejenuhan terhadap sistem. Akhir-akhir ini, kejenuhan masyarakat semakin membara, dan hal ini menjadikan Anies sebagai simbol perlawanan terhadap sistem yang tidak baik.

“Jadi, wadah tersebut memang mendesak untuk segera dibentuk, agar perlawanan dapat terkanalisasi dan terstruktur, dengan adanya dialog yang sistematis,” jelasnya.

Tom Lembong menyatakan, agenda perubahan semakin relevan. Dia pun mengajak semua kalangan untuk terus aktif dalam menggugah kesadaran politik, karena ini adalah bagian awal dari kesejahteraan masyarakat. “Saat ini banyak kalangan yang masih buram dan tidak mengerti hubungan antara politik dengan biaya pengobatan, pendapatan, dan aspek kehidupan lainnya,” katanya.

  Rektor UTMJ: Deklarasi Partai Anies Harus Sebelum Jokowi Lengser!

Sikap Anies yang terkenal adalah kolaboratif, ini yang perlu dikuti. Mari mulai bergerak bersama, lintas golongan, termasuk mereka yang tidak memilih Anies-Muhaimin pada Pilpres. “Ini sudah lintas sektoral, tidak lagi bicara hanya soal “circle” Anies,” tegasnya.

Eks Co-Captain Timnas AMIN ini mengungkapkan, dalam kondisi bangsa yang seperti ini, tugas Anies Baswedan sangat penting. “Saya pribadi sangat antusias dengan misi ini. Ini adalah gerakan yang tidak politis dan justru bisa bersinergi dengan partai-partai, meskipun masyarakat masih banyak yang muak dengan partai,” paparnya.

Pada kesempatan itu, Tom Lembong juga meyakinkan bahwa wadah baru ini tidak hanya berbicara, tapi juga bekerja nyata. Tentunya mengundang masukan dari simpatisan, pendukung, dan para pakar. Hal penting adalah semangat implementatif dari Anies dan figur-figur lainnya.

Dia menegaskann harus memiliki target konkret yang bisa dinilai dan diukur, seperti kapan anggarannya tersedia, kapan target waktu pencapaiannya, dan kapan hasilnya diserahkan kepada penerima manfaat. “Jadi, tidak hanya sekadar retorika, tapi diwujudkan dalam bentuk aksi nyata. Ide itu harus jadi sesuatau yang konkret,” ungkapnya.

  Amanda Manopo Tegaskan Cinta Butuh Perjuangan

Perihal pendanaan, Tom Lembong memastikan dana tidak terkooptasi dengan melakukan diversifikasi. Mencegah ketergantungan pada segelintir sumber dana besar adalah hal penting. Basisnya harus luas, melibatkan banyak orang.

“Inilah norma-norma yang kita perjuangkan: transparansi pemerintahan dan meritokrasi. Yang akan menerima apresiasi bukan pemimpin, tapi komunitas yang paling berkarya untuk rakyat,” paparnya.

Prinsipnya harus ada mekanisme evaluasi yang dapat diukur secara kuantitatif, objektif, serta transparansi. Juga perlu ada pengawasan dan verifikasi oleh pihak ketiga yang independen.

Tom Lembong menyatakan, apa yang disampaikan ini baru prediksinya tentang wadah baru tersebut. “Ini prediksi saya, dan sekali lagi ini masih menunggu keputusan dari Pak Anies,” tegasnya.