Sepekan – Presiden Joko Widodo meresmikan produksi dari fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus JIIPE, Gresik, Jawa Timur, hari ini, Senin (23/9).
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada sore hari ini saya resmikan produksi smelter PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur,” kata Jokowi.
Kepala Negara menuturkan, investasi pembangunan smelter ini memakan biaya hingga Rp 56 triliun.
Oleh karenanya ia tidak heran, negosiasi pembangunan smelter Freeport di Indonesia pada tahun 2017 dengan CEO Freeport-McMoran Richard C Adkerson kala itu, sempat alot.
“Karena saya tahu memang ini adalah investasi yang tidak kecil, Rp 56 triliun itu bukan uang yang kecil, uang yang gede banget, sehingga saya juga sadar memang perusahaan harus mengalkulasi, perusahaan harus berhitung apa keuntungan membangun smelter sebesar ini,” ucap dia.
Jokowi mengungkapkan, luas smelter ini mencapai 104 hektare. Adapun persiapan pembangunan dimulai pada tahun 2018, dan selesai 30 bulan kemudian.
Sementara dari investasi Rp 56 triliun tersebut, smelter baru PTFI mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton, yang di bawa dari Papua menuju ke Gresik.
Selain menghasilkan 900.000 katoda tembaga, smelter PTFI juga menghasilkan lumpur anoda yang selanjutnya dimurnikan di Precious Metal Refinery (PMR) menjadi emas dan perak batangan, serta Platinum Group Metals (PGM).
“Hasilnya, 900.000 ton katoda tembaga, sekitar 50 ton emas, dan 210 ton perak,” sebut Jokowi.
Ia pun berharap, pembangunan smelter ini mampu segera melahirkan perusahaan-perusahaan turunan maupun industri-industri turunan dari tembaga lainnya di sekitar PT Freeport Indonesia ini.
“Sudah ada yang mulai untuk produksi cooper foil. Saya kira nanti akan diikuti mungkin pabrik kabel dan lain-lain untuk masuk ke negara kita, termasuk tadi yang disampaikan Pak Erick Thohir mengenai selenium yang juga dihasilkan dari smelter tembaga Ini sehingga bisa diproduksi semiconductor,” jelas Jokowi.